#footer-column-container clear:both; } .footer-column { padding: 10px; }

21 Februari 2009

Berkenalan dengan Kata Ta'arruf


“Sayangku, hanya dirimu satu dihatiku..” begitu kira-kira ungkapan salah seorang lelaki saat dimabuk cinta terhadap seorang wanita. Tak jarang pula wanitanya menjawab dengan pipi semu merah karena malu-malu (tapi mau) dilengkapi perkataan yang cukup menggoda dengan kalimat “ah kamu bisa aja”. Apalagi jawabnya dibumbui sedikit cubitan mesra, rasanya dunia milik mereka berdua (Trus yang lain numpang ya..). Bahkan tak jarang pula dalam hubungan tanpa status tersebut sang lelaki begitu membentengi sang wanita. Sering kali ia harus berkata “Ia milikku” kepada setiap orang yang melihat wanita tersebut. Masalahnya pada saat itu sebenarnya antara lelaki tersebut dan sang wanita ada hubungan apa sih?? pacaran?? itu jelas tidak islami. Lantas apa?? Ta'arruf?? ta'arruf koq hanya janji tanpa bukti?? ta'arruf koq nggak syar'i.. Lantas hubungan apa donk?? trus ta'arruf yang bener tuh gimana sich??

Ta'arruf. Isim mashdar dari madli ta'arrofa ini pada makna dasarnya adalah “kegiatan saling mengetahui”. Kalao dikaitkan dengan pernikahan, maka ia akan berarti “Proses saling menjajaki antara kedua calon sebelum melangsungkan khitbah hingga pernikahan”. Yang namanya proses saling menjajaki, atau saling mengenal, sudah barang tentu kedua calon akan melakukan komunikasi. Dari komunikasi tersebut akan ketemu jawaban dari dua pertanyaan, cocokkah aku dengan dia dan pantaskah dia untuk aku. Jika kedua pertanyaan ini mengarah kepada hal yang positif, maka secepatnya proses tersebut harus diakhiri dan masuk ke dalam masa khitbah yang lantas secepatnya segera menuju gerbang pernikahan. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, jika sudah ketemu jawabannya yang sekiranya positif maka hendaknya segera diakhiri dan menuju jenjang berikutnya, berarti ada patokan kapan jawaban tersebut muncul. Nah bagi ikhwan-akhwat yang ingin tahu secara lebih mendalam, berikut beberapa hal yang menjadi parameter atau tanda bahwa sudah saatnya hubungan ta'arruf tersebut diambil kesimpulannya, dan segera mengambil tindakan selanjutnya.

1. Kenali diri dan pribadinya
Mengenali diri calon pasangan, bukanlah hal yang mudah. Namun bukan pula berarti suatu hal yang rumit dan menyita waktu. Mengenali diri meliputi pengenalan terhadap agama, pengetahuan, hingga prestasi dan berbagai hal lainnya. Dalam mengenali pribadi pasangan anda, cobalah anda memancing do'i untuk mengungkapkan beberapa hal. Semisal anda ingin mengetahui seberapa tingkat kemampuannya dalam membaca quran, maka jangan anda test dia dengan mengaji di depan anda, sebab dia pasti akan grogi. Namun cobalah anda pancing dengan cara, suruh do'i mengimami sholat bagi adik anda atau saudara anda yang usianya masih kecil, lantas secara diam-diam anda perhatikan bacaan qurannya, bacaan sholatnya, gerakannya, dari situ anda akan mampu mengukur kedalaman spiritualnya. Ini hanya contoh.

2. Kenali latar belakang keluarganya
Jangan sampai deh menikah dengan orang yang asal-usulnya tidak jelas. Cobalah anda kenali kondisi dan latar belakang keluarganya.Kalau dia dari keluarga baik-baik, alhamdulillah, barangkali ia terkena kapasitas pepatah “Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan jua”, sehingga kebaikan keluarganya menurun padanya. Kalau ternyata sebaliknya, bahwa ia dibesarkan di keluarga dan lingkungan yang kurang baik maka jangan terburu putus asa, karna pepatah mengatakan “Rasa ketela tak akan sepahit daunnya” (Pepatah mana tuh??) artinya dunia ini penuh perubahan, barangkali ia berbeda jauh dengan keadaan keluarga dan lingkungannya.

3. Kenali kesukaannya, dan ketidaksukaannya
Ini jelas menjadi sangat penting sebagai bekal setelah menikah nati. Mulai dari makanan favorit, minuman favorit hingga warna yang paling ia sukai, dandanan yang ia suka, hingga masalah aroma parfum yang ia suka. Fungsinya tidak lebih untuk menarik minatnya agar ia merasa betah dengan kehadiran anda saat sudah menikah nantinya.

4. Kenali tujuannya berhubungan dengan anda
Ini penting banget.. jika ia membawa misi yang positif, no problemo.. jika misinya kurang bagus, yah mending cukupin aja hubungannya..

WASIAT!!!
Kawan, artikel ini bukanlah artikel yang serius, namun bukan pula artikel tanpa makna. Ini hanya sedikit guyonan yang saya tangkap saat saya bersama beberapa teman berdiskusi mengenai poin inti dalam berta'arruf. Meskipun ini hanya guyonan semata, namun semoga dapat membawa pencerahan bagi kita semua, Amin..

0 komentar:

Posting Komentar

Tu comentario será moderado la primera vez que lo hagas al igual que si incluyes enlaces. A partir de ahi no ser necesario si usas los mismos datos y mantienes la cordura. No se publicarán insultos, difamaciones o faltas de respeto hacia los lectores y comentaristas de este blog.