#footer-column-container clear:both; } .footer-column { padding: 10px; }

20 Februari 2009

Kritik bagi IMM

Berikut sedikit catatan yang semoga dapat menyentuh hati segenap kader IMM. Menpora Kritik Keras Mahasiswa Muhammadiyah

Sumber : http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=156318&actmenu=43

18/03/2008 08:57:56 YOGYA (KR) - Menpora Adhyaksa Dault mengritik keras Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Setelah bicara tajam sekitar 15 menit, Adhyaksa kemudian meninggalkan ruang seminar dan tidak jadi berbicara dalam seminar nasional Peran Kaum Muda dalam Proses Transisi Kepemimpinan Bangsa. “Saya sudah meninggalkan acara besar di Batam, untuk menghadiri seminar nasional di sini. Tapi di sini kok seperti main-main,” tandasnya setelah berada di depan peserta. Terus terang Menpora mengaku sebagai kader Muhammadiyah pun dirinya malu dengan kondisi seperti ini. Karena itu, sebelum berbicara dan mengritik keras penyelenggara kegiatan, Menpora justru mempersilakan wartawan dari pelbagai media cetak dan elektronika yang diajak dari Jakarta, ke luar ruangan. Kritik keras Menpora Adhyaksa muncul, karena Menpora harus menunggu peserta masuk ke ruang seminar dalam kegiatan yang diselenggarakan IMM tersebut. Pasalnya, ketika masuk ruang seminar 10 menit sebelum acara yang dijadwalkan pukul 10.00, ruang seminar baru terisi 2-3 orang. “Jangan bicara soal kepemimpinan bangsa kalau menyelenggarakan kegiatan juga tidak bisa,” tandasnya. Sebagai mantan aktivis Adhyaksa mengemukakan generasi muda akan dapat maju ke depan memimpin negeri ini, kalau bisa disiplin. Dan di sini menurutnya sangat terkait pula dengan kualitas. Ketika kualitas tidak bisa dijaga dengan baik, maka kita akan mundur. “Dengan kondisi seperti ini, bukan hanya Muhammadiyah yang mundur namun juga umat Islam,” tambahnya. Dikemukakan, sebagai umat Islam mestinya meneladani kehidupan dan perilaku Nabi Muhammad SAW adalah hal yang harus dilakukan. Dalam hal ini menurutnya disiplin dan menghormati tamu menjadi hal yang tidak bisa diabaikan apalagi ditinggalkan. “Karena itu, sebelum bicara soal kepemimpinan, IMM harus berbenah dulu. Bagaimana akan bicara kepemimpinan kalau tidak ada contoh yang baik,” tambahnya. Terpisah Rektor UMY Dr Khoiruddin Bashori mengemukakan bahwa apa yang terjadi sesungguhnya telah menjadi kuliah umum pertama bagi IMM. Meski tidak mengenakkan namun ia mengakui bila Menpora merasa tidak sreg dengan IMM. “Sehingga peristiwa ini harus menjadi konsep pembelajaran bagi adik-adik IMM dalam berkiprah dan berkegiatan,” katanya. (Fsy)-s

2 komentar:

yman | 6/09/2009 07:15:00 AM  

i

syadid | 6/09/2009 07:27:00 AM  

.... hehehe... biasa itu bung... emang kader imm disurauh jadi robot, penurut , selalu ontime, dan disiplin. malahan kalau adyaksa dault datang ke surabaya bisa bisa dilempari sandal ama kader kader imm yang kritis.... percuma ndengerin mentri yang gagal dalam kinerjanya, coba liat; prestasi olaraga indonesia di tingkat lokal nasional dan international pada merosot smua... KNPI aja pecah.. Adiyaksa dault juga gak bisa berbuat apa apa... ente kalau mau nela,ah lebih kritis , daiyaksa daultlah yang bikin organisasi kemahasiswaan n pemuda kehilangan taring, cos dia corong hegemoni rezim SBY

Posting Komentar

Tu comentario será moderado la primera vez que lo hagas al igual que si incluyes enlaces. A partir de ahi no ser necesario si usas los mismos datos y mantienes la cordura. No se publicarán insultos, difamaciones o faltas de respeto hacia los lectores y comentaristas de este blog.